PBA UMM News– Estafet kepemimpinan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa Arab telah berganti, wajah-wajah baru pun senantiasa menghiasi kepengurusan HMPS tahun ajaran 2018-2019. Beban dipundak sudah berderet menanti, program kerja telah mereka usung dengan penuh keyakinan diri, saling berpegang erat dan merangkul saling bahu-membahu merupakan prinsip yang mereka genggam pasti, dengan bimbingan dan arahan dari bapak ibu dosen prodi, berharap setiap langkah yang mereka jalani hanyalah mengharap ridho ilahi rabbi.
*keterangan gambar: Foto 1 pelatihan sesi satu, foto 2 pengarahan dari kaprodi, foto 3 pelatihan sesi dua
Hari sabtu lalu (15/09/2018), prodi Pendidikan Bahasa Arab mengadakan Pelatihan Organisasi bagi seluruh pengurus baru HMPS PBA yang bertempat di Gedung Kuliah Bersama (GKB) II, Lantai 5, ruang 507. Pelatihan tersebut dihadiri oleh para pengurus baru HMPS PBA, dan segenap dosen di lingkungan prodi Pendidikan Bahasa Arab. Acara tersebut dibuka oleh kaprodi Pendidikan Bahasa Arab Ahmad Fatoni, Lc., M.Ag. sekaligus pengarahan kepada pengurus baru akan pentingnya bekerjasama dan berkomunikasi dalam sebuah organisasi. Ia juga menambahkan “anak-anak itu perlu diberi pengarahan agar ke depannya dapat meminimalisir kesalahan dan kesalahpahaman”, ujar Fatoni.
Pelatihan organisasi tersebut di isi oleh para dosen muda di lingkungan prodi Pendidikan Bahasa Arab. Pelatihan tersebut terbagi dalam dua sesi, sesi pertama di isi oleh Moh. Fery Fauzi, S.Pd., M.Pd.I. Sesi ini berisikan pengetahuan tentang leadership dan budaya organisasi. Bagaimana seorang pemimpin harus bersikap, merangkul dan mengayomi anggota, membangun networking, serta membangun motivasi bahwa tidak semua apa-apa yang direncanakan seiring dengan kenyataan.
Adapun sesi kedua, di isi oleh Anisatu Thoyyibah, S.Hum., M.Hum., pada sesi ini lebih mengarah kepada manajemen oraganisasi yang menitikberatkan pada administrasi surat-menyurat dan kesekretariatan, kepanitiaan dalam organisasi, serta manajemen konflik. Karena tidak bisa dinafikan bahwa setiap organisasi selalu bersentuhan dengan surat-menyurat baik tentang penomeran surat, tanda-tangan, proposal, laporan pertanggungjawan, dan lainnya. Serta pada setiap organisasi biasanya terdapat sebuah kepanitiaan yang setidaknya dalam setahun sekali terbentuk kepanitiaan. Oleh karenanya materi-materi tersebut sangat penting untuk disampaikan. [ATy]