PBA UMM News – Menghadapi magang dan dunia kerja, Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang kembali mendatangkan para founder perusahaan penerjemah yang ada di Jakarta untuk mahasiswa program Center Of Excellence Batch 2. Kegiatan kuliah praktisi bertempat di ruang Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV lantai 4 (20/8).
Kegiatan kuliah praktisi dibagi dalam tiga termin. Pertama, pembukaan yang dibuka langsung oleh Kaprodi PBA UMM Mochammad Firdaus, M.Ed. dan juga dihadiri oleh beberapa dosen di lingkungan prodi PBA UMM.
Kedua, diisi oleh Rika Agusmelda (Managing Director CMM Translation Jakarta) dengan tema “Pola Pikir Wirausaha untuk Memasuki Dunia Kerja”, yang dimoderatori oleh Lailatul Mauludiyah, S.S., M.Pd.I
“Wirausaha itu yang mendukung kestabilan ekonomi negara, namun sayangnya di Indonesia masih ada gap rasio enterpreuner sekitar 3,47 % pada tahun 2023 dari total penduduk Indonesia dibandingkan dengan negara maju”, tutur Rika.
Sehingga adanya kekurangan wirausaha bagi perekonomian bisa berdampak pada tingkat pengangguran yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang lambat, dan kurangnya daya saing global.
Maka untuk menjadi seorang wirausaha diperlukan pola pikir kewirausahaan, pengetahuan dan keterampilan, modal, serta perencanaan yang matang agar nantinya tidak salah dalam mengambil langkah.
Termin ketiga, diisi oleh Addie Priwibowo (General Manager CMM Translation Jakarta) dengan tema “Persiapan Menuju Dunia Kerja dari Sisi Informasi Teknologi”, yang dimoderatori oleh Dr. Muhammad Fadli Ramadhan, S.Pd.I., M.Pd.
Sebagai seseorang yang nantinya terjun di dunia kerja atau nantinya memiliki perusahaan sendiri maupun memiliki karyawan, maka seyogyanya bisa menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi agar memudahkan dalam bekerja.
Sehingga kebutuhan terhadap teknologi sebanding dengan kemampuan yang dimiliki untuk mengoperasikan software, hardware, maupun aplikasi lainnya.
Seperti Microsof Office, Google Workspace, Cloud, PDF, Artifical Intellegence (AI), penggunaan media untuk online meeting (Zoom, Google Meet, Skype, dan lainnya), aplikasi chat (WhatsApp, telegram, Google Chat, dan lainnya), data compress (WinZip, WinRar), video editing (Canva, Capcut, dan lainnya).
Sehingga orang tersebut tidak dikatakn sebagai orang yang gagap teknologi (gaptek). [ATy]