PBA UMM News– Manusia diciptakan oleh sang Maha Kuasa dengan dianugrahi kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta memilik bakat dan keahlian yang dibawa sejak lahir. Entah itu bakat dalam bidang akademik maupun non akademik. Bakat dalam akademik seperti segala hal yang berurusan dengan pendidikan dan pembelajaran. Sedangkan bakat non akademik banyak sekali macamnya, antara lain dalam hal kreativitas seperti editor visual, pengrajin busana dan lain-lain, atau dalam hal olahraga seperti sepak bola, voli, renang dan masih banyak lagi cabang olahraga lainnya. Namun, bakat-bakat tersebut jika tidak dilatih dan terus dilatih akan menjadi hal yang sia-sia dan tidak ada artinya. Maka, agar bakat-bakat tersebut terus berkembang dan semakin dikuasai, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (BEM FAI-UMM) mengadakan kegiatan lomba Piala Dekan, di mana acara ini berisi beberapa perlombaan dalam beberapa cabang olahraga yang cukup banyak diminati oleh para mahasiswa.
Ket: Pembagian Tropy Juara
Perlombaan yang diadakan dalam Piala Dekan ada tujuh macam lomba antara lain ajang Sepak Bola, Futsal, Voli, Basket, Badminton, Lari Estafet, dan Catur. Acara ini mewajibkan pada setiap program studi untuk mengirimkan delegasinya, untuk mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) sendiri mengikuti semua perlombaannya dari seluruh angkatan. Menurut hasil wawancara kami dengan M. Yusuf Rizaldy, selaku penanggungjawab peserta lomba di Jurusan PBA, menjelaskan bahwa Piala Dekan FAI-UMM ini berlangsung berhari-hari, dimulai dari tanggal 22 Desember 2018 di pagi hari berlokasi lapangan CBBM UMM sebagai pembukaannya sampai 29 Desember 2018 untuk penutupan sekaligus pembagian hadiah.
Untuk jumlah peserta dari mahasiswa PBA yang mengikuti lomba-lomba tersebut seluruhnya ada kurang lebih 50 orang yang mana didominasi oleh putra namun tak menutup kemungkinan dari putri pun ada yang ikut serta dari semua angkatan. Latar belakang diadakannya acara ini telah dijabarkan oleh Ketua Pelaksana Piala Dekan FAI, Zaky Barasaki, bahwa “acara ini tentunya untuk mengembangkan bakat minat mahasiswa FAI yang ada dan memfilter mahasiswa yang memiliki kemampuan di bidang olahraga tersebut agar dapat mendelegasikan bibit-bibit unggul pada ajang Lomba Piala Dekan di Tingkat Universitas”. Tak hanya itu Zaky menjelaskan bahwa kesempatan ini juga digunakan guna mempererat ikatan silaturahim antar jurusan dan dapat mengenal satu sama lain, baik lain jurusan ataupun angkatan.
Lomba-lomba ini dilaksanakan secara terpisah pelaksanaannya di 7 tempat umum, antara lain, lapangan sepak bola UMM, lapangan basket CBB UMM, lapangan voli UMM, Student Center lantai 3, lapangan futsal SM, dan GOR Mahkota Wulung. Rizaldy merasa sangat senang karna dapat ikut serta dalam ajang ini dan kerja kerasnya tak ada yang sia-sia, karna usaha tidak akan mendustai hasilnya. Rasa bangga dan bahagia menyelimutinya ditambah dengan PBA yang dapat meraih Juara Umum di Piala Dekan kali ini. “Pastinya ini suatu hal yang sangat bagus karna Piala Dekan ini hanya ada setahun sekali, maka persaingannya pun cukup ketat antar jurusan di Fakultas Agama Islam ini”, ulasnya. Kejuaraan yang diraih oleh delegasi PBA diantaranya Juara 1 Sepak Bola, Juara 1 Futsal, Juara 2 Voli Putra & Voli Putri, Juar 2 Catur Putri, Juara 1 & 2 Lari Atletik Putri dan Juara 2 Lari Atletik Putra. Tentu bukan hal mudah jika tak ada niat dan kerja sama yang kompak. Zaky selaku Ketua Pelaksana juga merasa kagum karna PBA dapat meraih juara di beberapa cabang lomba, dan dapat bersaing dengan jurusan lain, tidak hanya dalam hal akademik, namun juga non akademik.
Amazing adalah yang dirasakan oleh salah satu mahasiswa baru 2018 PBA yang ikut memeriahkan acara Piala Dekan ini, Anandita Hartono Putri. Dita mengakui dari acara ini ia merasa sangat bahaia yang tidak dapat diutarakan dengan kata-kata. Kesan menurut Dita, ia mendapatkan ilmu atau strategi baru dalam permainan olahraga tersebut dan juga mendapatkan banyak teman baru dari jurusan lain. Ia mengakui banyak yang ia dapatkan dari ajang ini, yakni memahami bagaimana bisa unggul dalam setiap kompetisi. “Niat dan usaha, setelah itu kerja keras dan kompak dalam segala hal, itulah kuncinya”, ucap Dita. Dita berharap agar pengalaman berharga ini dapat memberi pelajaran bagi kita semua dan dapat menumbuhkan semangat lagi berlomba-lomba dalam kebaikan. [Fitry, Sheila, NH, Nada, dan Aty]