WAJAH BARU PRODI PBA-UMM DI KANCAH NASIONAL “ALAFEST 03 Menjadi Kado Terbaik”

Senin, 16 Maret 2020 10:13 WIB

PBA UMM News– Tahun baru semangat baru, semboyan yang selalu ditekankan semua kalangan terlebih lagi generasi muda ketika mengingat usia bumi yang semakin tua. Tahun 2020 merupakan tahun yang segar dengan adanya prestasi, baik Nasional maupun Internasional.

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Malang kembali mengulang masa emasnya di tahun angka kembar (2020). Pasalnya Program Studi termuda di Fakultas Agama Islam (FAI) UMM ini baru saja menginjak usia yang ke-enam tahun, tepat pada 7 Maret 2020. Perlu diketahui, sebuah kebanggaan bagi Program Studi Pendidikan Bahasa Arab FAI-UMM dalam waktu singkat telah berhasil meraih banyak kejuaran di berbagai bidang, dipermanis lagi dengan hasil perolehan nilai Akreditasi, serta Jurnal “Izdihar” yang sangat memuaskan dalam sekali tancap.

(Pembagian Hadiah oleh Kaprodi PBA FAI-UMM)

Tidak kalah meriah dengan tahun sebelumnya, Program Studi PBAFAI-UMM kembali menggelar acara tahunan bertaraf Nasional selama tigahari lamanya. Arabic Language Festival 03(ALAFEST)المهرجان الوطني للغة العربية الثالث -. Bertempat di Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV lantai 4 dan 9,serta komplek Masjid A.R. Fachruddin.Acara yang berlangsung pada tanggal 8-10 Maret 2020 ini menjadi penyegaran wajah baru karena semakin dikenalnya PBAFAI-UMM di kancah Nasional.  

Tahun ini merupakan tahun ke-tiga bagi ALAFEST. Mengusung tema “Syiar Bahasa Arab Dari Sejuknya Malang Untuk Samudra Peradaban”, ALAFEST03 berhasil menggait kurang lebih 270 peserta dari total 47 Instansi, dengan peserta terjauh berasal dari Universitas Muhammadiyah Buton, Sulawesi Tenggara. Acara yang menyajikan 7 macam lomba dengan 3 ketegori besar ini dibuka dengan Grand Opening yang disambut antusias  oleh para peserta.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, ALAFEST03 mengusung lumba-lumba sebagai maskot pertama. Sesuai dengan tema, icon lumba-lumba memiliki arti kecerdasan, serta mamalia laut yang mengarungi luasnya samudra dan mampu menyebarkan informasi ke penjuru dunia. “Karena kita mengangkat samudra, syiar Bahasa Arab, samudra peradaban, kita usahakan semua itu bernuansa alam, dari mulai tebing, kolam, begitu juga dengan lukisan di air terjun.” Ujar Dzulkornain selaku wakil ketua pelaksana, ketika ditanyai mengenai konsep ALAFEST03.

“Deg-degan pertama kali ikut lomba Nasional di ALAFEST, apalagi waktu masuk UMM, besar banget kayak hotel, dari sini tuh kayak bisa lihat seluruh Malang.” Kesan Firli siswi kelas XI, salah peserta ghina ALAFEST03. “Ini pertama kali saya ikut lomba Nasional, apalagi ghina. ALAFESTbagus sih, dari semua dekorasi, fasilitas, tahun depan harus ikut lagi walaupun nggak juara, harus mencoba, iya, harus mencoba.” Tambah Ziad mahasiswa Sastra Arab UIN Malang.

“Keberhasilan ALAFESTkira-kira delapan puluh sembilan persen secara keseluruhan.” Pungkas Zulfa, salah satu LO yang menangani peserta ALAFEST03.

Semoga yang telah terjadi menjadi pelajaran bagi ALAFESTtahun ini. “Sama atau lebih baik, tidak boleh mundur, ALAFEST04 harus sama atau lebih baik pilihannya, syukur-syukur kalau ALAFEST04 bisa mencapai 500 peserta”,pesan Anisatu Thoyyibah, S.Hum., M.Hum. pembina kemahasiswaan prodi PBA FAI-UMM,ketika akhir evaluasi kemarin. [Kar & ATy]

Shared: